Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi ditengah–tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia. Budi pekerti luhur, kesantunan, dan relegiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia selama ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang ditemui ditengah-tengah masyarakat. Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika pemerintah tidak segera mengupayakan program-program perbaikan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
Juara 1 LCC PAI
KKG PAI Winong berhasil merebut juara 1 LCC PAI Tingkat Kabupaten Pati
Rapat Koordinasi
Skenario Terbaru Masuk Sekolah : Bukan Juli, tapi Awal 2021
GTK SDN Guyangan dan Korwilcam Winong
Pembelajaran di masa pandemi covid coronavirus-19, bersama kita bisa
Coronavirus 19
Menanti Keberlangsungan Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
Senin, 15 Februari 2021
Pendidikan karakter menjadi salah satu tanggung jawab Guru untuk memberi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan-permasalahan yang telah disebut di atas dan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan Seorang Guru dalam melaksanakan pendidikan karakter disekolah adalah mengoptimalkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam (PAI) dengan daring (jarak jauh) bagi siswa dan melaksanakan kegiatan whorksop/ pelatihan-pelatihan online bagi Guru. Peran pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam sangatlah strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.