Terima Kasih Anda telah Mengunjungi Blog Gudang Ilmu Pengetahuan, semoga bermanfaat bagi kita semua

Juara 1 LCC PAI

KKG PAI Winong berhasil merebut juara 1 LCC PAI Tingkat Kabupaten Pati

Rapat Koordinasi

Skenario Terbaru Masuk Sekolah : Bukan Juli, tapi Awal 2021

GTK SDN Guyangan dan Korwilcam Winong

Pembelajaran di masa pandemi covid coronavirus-19, bersama kita bisa

Coronavirus 19

Menanti Keberlangsungan Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Agustus 2020

Kamis, 04 Juni 2020

Skenario Terbaru Masuk Sekolah: Bukan Juli, Tapi Awal 2021



Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menegaskan belum bisa memastikan kapan sektor pendidikan akan beroperasi secara optimal di tengah pandemi corona (Covid-19). Artinya, fasilitas pendidikan akan tetap tutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam sebuah diskusi, dikutip melalui laman resmi Kemenko PMK, Senin (1/6/2020).

"Dibandingkan sektor-sektor lain, kemungkinan sekolah adalah sektor yang paling terakhir," kata Muhadjir.



Muhadjir tak memungkiri bahwa berdasarkan skenario yang telah dirancang sebelumnya bahwa kemungkinan berbagai fasilitas pendidikan akan kembali beroperasi seperti sekolah maupun perguruan tinggi akan dibuka pada akhir tahun atau bahkan awal tahun baru. 

"Itu hanya ancar-ancar saja. Kalau menurut kalender itu pertengahan Juli. Tapi Kemenko PMK tidak merekomendasikan skenario masuk sekolah pada waktu tersebut," katanya.


Baca: 



Muhadjir menegaskan bahwa alasan pemerintah tak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan kapan sekolah akan dibuka. Pemerintah masih mengkalkulasi dampak yang bisa ditimbulkan di tengah new normal. 

"Risikonya tidak bisa dihitung dengan mudah akibat dari pengurangan pembatasan atau pembukaan sekolah," ujarnya


Bapak-Ibu, Sekolah Disarankan Tutup Sampai Desember 2020



Foto: Sekolah di depok terapkan pencegahan virus corona. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan rencana pelaksanaan tahun ajaran baru pada pertengahan Juli mendatang, Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Pulungan angkat bicara.

Aman mengatakan pendidikan merupakan hak anak. Namun di tengah pandemi Covid-19 yang masih melonjak sebaiknya proses belajar mengajar di sekolah ditunda kembali.

Dalam akun Instagramnya, dia menyebut bahwa pelonggaran pembatasan sosial berskala besar masih sangat berisiko. Ini dikhawatirkan menimbulkan makin melonjaknya jumlah kasus baru yang terjadi pada anak-anak.

"Dalam masa pandemi Covid-19 ini, pembatasan fisik merupakan syarat penting dalam upaya pencegahan penyakit. Dan saat ini pelonggaran pembatasan sosial berskala besar masih sangat berisiko menimbulkan makin melonjaknya jumlah kasus baru. Terlebih lagi menciptakan tindakan pencegahan infeksi itu masih sulit dilakukan ke anak-anak," ujar Aman.




Aman menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.

Baca juga :


Serta meminta sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Untuk kegiatan belajar dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.

Menanti Keberlangsungan Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

DUNIA Pendidikan dibuat galau dengan menunggu solusi pemerintah tentang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Pemerintah belum bisa memastikan kapan sektor pendidikan kembali beroperasi secara optimal di tengah-tengah pandemi Covid-19. Fasilitas pendidikan masih akan ditutup untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda pembukaan sekolah dan meminta penerapan “new normal” sektor pendidikan dipersiapkan dengan matang tanpa terburu-buru. 

Berbeda dengan sektor umum lainnya, kenormalan baru di sektor pendidikan menjadi permasalahan tersendiri karena karakteristiknya yang berbeda. Masih menjadi pertanyaan,
apakah protokol kesehatan akan efektif dijalankan anak-anak di sekolah? Begitu pun kesiapan para siswa dan sekolah. Berbagai pihak meminta pemerintah untuk tidak gegabah memutuskan membuka kembali sekolah-sekolah di bawah protokol kenormalan baru. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan penerapan protokol new normal di sekolah akan terkendala karena yang dihadapi adalah anak-anak. Menurut Komisioner KPAI Retno Listyarti, akan sulit memantau anak-anak untuk tidak berkerumun atau untuk disiplin menggunakan masker. 

Kematian anak akibat Covid-19 Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Anak Indonesia (IDAI) membantah asumsi bahwa kelompok usia anak tidak rentan Covid-19. Temuan IDAI menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan pelacakan IDAI terhadap kasus Covid-19 pada anak, jumlah PDP anak hingga 18 Mei 2020 mencapai 3.324. Sebanyak 129 anak berstatus PDP meninggal dunia. Lihat Foto Peta sebaran Covid-19 di Jakarta. Data diambil dari situs corona.jakarta.id pada 3 Juni 2020.(Situs Covid-19 Pemprov DKI Jakarta) Kasus positif pada anak yang terkonfirmasi tercatat 584, sebanyak 14 di antaranya meninggal dunia.